
Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan (SMTK) yang kini berganti nama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Surabaya tergolong prospektif dan penuh prestasi. Hampir 80 persen lulusannya tersalur ke perusahaan-perusahaan sesuai keahlian siswa. Bahkan, khusus jurusan Kecantikan (Tata Rias), 90 persen lebih lulusannya diterima kerja. Pengakuan terhadap kualitas lulusan SMKN 6 Surabaya dibuktikan dengan banyaknya tawaran kerja dari hotel, restoran, salon, butik, dan perusahaan lain, padahal siswa bersangkutan belum lulus.
Sekolah kejuruan yang berlokasi di Jl. Margorejo, Wonocolo, Surabaya ini, telah berulangkali mengikuti pameran dan perlombaan-perlombaan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Baru-baru ini, tepatnya 20-24 Juni 2004, siswanya berhasil menyabet Juara I untuk Tata Rias Kreatif (make-up) pada acara .Promosi Kompetensi Siswa (PKS) SMK Tingkat Nasional Ke XII. di Semarang, Jawa Tengah.
Kepada HOLLY Trend guru praktik mata pelajaran Tata Rias & Kecantikan Penny Warih Wijayati mengemukakan rasa bangganya atas prestasi-prestasi yang telah diraih para siswa didikannya. 'Saya turut berbesar hati. Tapi, kendati demikian, masih banyak yang mesti dibenahi dan ditingkatkan di masa-masa mendatang,' papar tenaga pengajar yang cukup andal di bidangnya ini. Harapannya, akan lebih banyak pihak luar (perusahaan-perusahaan) yang turut terlibat, baik langsung maupun tak langsung dalam meningkatkan SDM dan keahlian para siswa SMK Negeri 6 Surabaya ini.
Sebagai wadah bursa kerja, sekolah kejuruan ini memiliki 4 jurusan, yakni : Tata Boga (Cooking), Tata Busana(Designer), Perhotelan (Hotel & Tourism), dan Tata Rias & Kecantikan (Beautician & Hair Stylist). Masing-masing memiliki tenaga pengajar khusus untuk mata pelajaran praktik.
Menurut Dra. RA. Sutiarini (Kepala Sekolah), jenjang pendidikan menengah kejuruan semacam ini sudah dipersiapkan untuk mengisi dan merespons kebutuhan tenaga-tenaga kerja yang terlatih. 'Kami sadar tantangan ke depan semakin berat. Persaingan kerja terus meningkat,' ujarnya merendah.
Lebih lanjut Sutiarini menyampaikan rasa terima kasihnya yang tulus kepada pimpinan dan seluruh staf dari Sekawan Kosmetik yang selama ini dinilai telah banyak membantu dan memberikan support kepada SMK Negeri 6 Surabaya, terutama dalam penyediaan peralatan praktik siswa di jurusan Tata Rias & Kecantikan. Dan selama ini ujian praktek siswi Tata Rias & Kecantikan di SMKN6 Surabaya selalu menggunakan produk-produk Sekawan Kosmetik. 'Saya merasa salut dan kagum atas kepedulian owner dari Sekawan Kosmetik pada kemajuan dunia pendidikan. Apalagi, di tengah serba keterbatasan kami, masih ada pengusaha seperti Pak Fredrik yang mau menolong memenuhi kekurangan yang ada,' kata Sutiarini. Lalu, ia menyebutkan seperangkat perlengkapan praktik Tata Rias & Kecantikan berupa hairdryer, steamer, dan lemari display pemberian Sekawan Kosmetik belum lama ini.
SMK Negeri 6 Surabaya baru menjalin kerjasama dengan Sekawan Kosmetik pada tahun 1997. Dijelaskan Penny, Jurusan Tata Rias & Kecantikan diadakan sekitar tahun 1989/1990. Mengenai bursa kerja, lulusannya telah tersebar di berbagai perusahaan swasta seperti PT. Vita Farm, Teta Clinic, Adjie Salon, Tussy Spa Hotel Ibis, Tussy AJBS, Imelda Salon, Primanti Salon, Quantum, Oriesta Salon, Rudy Hadisuwarno Salon, Sari Ayu Salon, dan lain sebagainya. Selama ini, SMK Negeri 6 Surabaya mendapat pengakuan (certification) dalam setiap uji kompetensi dari Asosiasi Profesi 'Tiara Kusuma'.
Kendala yang dihadapi, ungkap Penny blak-blakan, hingga kini siswa sering mengalami kesulitan setiap hendak mengikuti ujian praktik. Uang praktikum sebesar Rp. 2 juta dirasakan terlalu berat hingga terpaksa mesti diangsur. Maklum, kondisi Laboratorium Kecantikan yang ada masih belum memenuhi syarat.
Fasilitas dan perlengkapan praktikum kami sangat minim. Belum sebanding antara jumlah alat dengan jumlah siswanya. Terpaksa, pemakaiannya harus secara bergantian,. kilah guru yang mengajar di SMK Negeri 6 Surabaya sejak 1991 ini. Ia berharap ada donatur-donatur baru. Terutama dari perusahaan besar yang peduli dengan kemajuan dunia pendidikan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar